2 Okt 2018

Puisi Wisuda

Saat wisuda tahun lalu aku diminta oleh bu Evi untuk membuat puisi. Puisi itu rencananya akan dibawakan saat yudisium. mereka memberiku waktu beberapa hari. Jadinya seperti di bawah ini :) Sebenernya bukan puisi asli yang penuh sastra dan imajinasi. Aku hanya membuat puisi narasi. 

Dari pada di laptop hanya sekedar memenuhi isi memori, lebih baik kalau aku bagi-bagi. Semoga bisa bantu kamu yang lagi cari inspirasi untuk buat puisi, terkusus puisi untuk acara wisuda yang kamu nanti ;)



TAK TERBALAS
Karya : Hibaten W

Kawan pagi ini aku berdiri di sini 
mencoba untuk mengungkapkan 
segenap rasa, asa, dari sanubari
aku disini mewakili kalian mengutarakan isi hati

Saat ini lihatlah, kita telah mengenakan baju toga ini
Baju yang kita perjuangkan bahkan sampai setengah mati
Dosen pembimbing, penguji, revisi dan revisi
Sudahlah itu semua sudah kita lewati
Masa-masa yang mungkin selama ini kita takuti
Masa yang mungkin ingin kita ulang kembali
Atau mungkin masa yang ingin kau lupakan sama sekali
Sudahlah itu semua sudah kita lewati
Dan hari ini, kusampaikan tulus dari hati
Selamat kawan, kita berhasil megalahkan semua ini,
Mengalahkan ketakutan, mengalahkan kemalasan, dan mengalahkan ego kita sendiri
Sekali lagi kuucapkan selamat untuk kita semua hari ini.

Kawan, kulihat senyum tawa bahagia terukir jelas di rona wajahmu
Tapi aku menemukan wajah lain yang lebih berbinar dan penuh bahagia
Mereka ada di sampingmu, ya ayah dan ibumu
Entah percaya atau tidak, mereka lah yang paling bahagia diantara kita hari ini 

Kawan, keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini.
Adalah hasil kerja keras dan doa ayah ibu kita
Kasih sayang cinta pengorbanan dan perjuangannya selama ini
Tak pernah luntur dimakan usia
Mereka yang paling menderita saat kita menangis
Mereka yang lebih dulu terluka saat kita tersakiti
Dan sekarang, merekalah yang paling bahagia saat kita memakai toga ini
Baju ini akan mengeringkan keringat mereka, menghapus air mata mereka, membayar sebagian pengorbanan mereka yang tak akan bisa terbalaskan.
Bukan emas permata yang mereka inginkan, 
hanya keinginan sederhana 
senyum yang tak pernah hilang dari wajah buah hatinya. 
Dan bakti yang selalu ada untuk mereka
Cinta mereka memang sederhana namun dampaknya luar biasa. 

Kuputar waktu ke belakang
Kubuka kembai memori masa kecilku
Kala itu seorang wanita berjuang dengan keringat, darah, dan air mata
Merasakan sakit yang teramat perih
Berjuang antara hidup dan mati
Demi hadirnya diriku dalam kehidupannya
Kehadiranku membuatnya sangat bahagia, 
aku di timang, dibuai dan dimanja dengan jemari lembutnya
Ia mengajariku bicara, mengajariku berjalan, 
merawatku dengan penuh kasih sayang
Dialah ibuku, malaikatku, bidadariku

Ayah kau pun sama, bahagiamu tak mampu kau lukis dengan kata ketika aku hadir ke dunia
Harapanmu tumbuh bersama doa 
Setiap hari kau ajariku mengaji 
Agar jadi bekal untuk diri ini
Ayah, kau memang jarang bicara, 
apalagi mengungkapkan rasa cinta, 
tapi aku sadari setiap tetes keringat dan lelah nafasmu
panas terik yang kau tembus, 
lelah dan letih yang tak terbantah, 
serta doa-doa yang selalu mengalir, 
dipenuhi kasih sayang yang luar biasa 
itulah bukti cintamu padaku.

Ayah, Ibu keberhasilanku hari ini
Adalah hasil kesabaranmu 
Setiap detik hidupmu
Kau selalu menyempatkan untuk mendoakanku
Agar aku kelak jadi orang berguna, selalu diberi kesehatan,
Diberi kemudahan dalam segala urusan, 
Dan segala doa terbaik yang tak pernah putus untukku

Ayah, ibu, terlalu sombong bagiku untuk mengabaikanmu
Sementara kasih sayangmu menaungiku
Seperti langit menaungi bumi
Sementara petuahmu mengarahkanku
Seperti bintang penunjuk jalan dalam gelap malam
Ayah ibu berjuta rangkaian kata indah tak kan mampu menyamai pengorbananmu selama ini
Maafkan aku 
Aku sering membuatmu menangis dalam doamu 
Aku sering berkata tidak atas perintahmu
Memendam kekesalan atas teguranmu
Berdebat tentang hal-hal yang tak berguna
Hingga tanpa sadar menyakiti hatimu
Ibu aku minta maaf
Ayah aku minta maaf

Engkau mencintaiku dengan sempurna, menyayangiku sepenuh jiwa dan raga, 
kini aku telah dewasa tapi cintamu tetap tak terbalas
Ayah ibu akan kulakukan segala kebaikan dengan ajaranmu, 
nasihat dan ilmu yang kau berikan padaku, 
agar segala kebaikan yang kulakukan mengalirkan pahala untukmu

ayah ibu, aku ingin engkau tau, 
jauh di dalam lubuk hatiku aku selalu ingin berusaha 
agar aku bisa jadi anak yang engkau banggakan
menjadi anak yang selalu bisa mengukir senyum bahagia diwajahmu

ayah ibu izinkan aku bersimpuh dipangkuanmu
untuk kembali merasakan kasih sayang mu padaku
tuk melebur kesalahan yang pernah aku lakukan padamu
maafkan aku ayah maafkan aku ibu
atas segala kesalahan yang telah terukir dalam kisah hidupku bersamamu
terima kasih untuk segalanya


Toga ini hanya kado kecil yang kupersembahkan
Yang tentu tak kan bisa membayar jasamu padaku
Tapi dengan melihat segaris senyum di wajahmu hari ini 
Aku sedikit lega, setidaknya ada hal baik yang kulakukan untuk membuatmu bangga dan bahagia
Terima kasih ibu, terima kasih ayah
Aku sayang kalian.
Satu pintaku, jangan pernah berhenti mendoakanku, 
ridhoi langkahku selalu, karena ridho Allah ada pada ridhomu 
Semoga Allah selalu melindungimu, Menjagamu dalam ketaatan, memberimu kesehatan, 
Mengampunimu tanpa batasan. Memudahkanmu dalam segala urusan
Dan semoga tak hanya di bumi kita bersama
Di jannah pun kita akan bersua, aamiin.

(Bontang,11/8/17)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Belajar bersama, berbagi cerita Template by Ipietoon Cute Blog Design